Di sana saya ditangani Dr.
Devatasan, seorang neurolog (ahli saraf) la juga memberi obat yang harus segera diminum.
Setelah minum obat, badan saya agak mendingan.
Tetapi begitu obat habis, saya 'teler lagi.
Selama sakit, saya merasa menjadi kelinci percobaan yang sedang diuji Sekarang lebih hati-hati memilih makana terapi cuel sus an obat-obatan.
Namun, hasilnya dengan tetap nihil, te Karena terlalu banyak minum obat, tondisi tubuh makin lama semakin emah.
Walau usia saya baru 44 tahur, tetapi penampilan ketika itu tak ubahnya seperti pria 60-an.
Kulit keriput karena dehidrasi, wajah kuyu, seolah hidup tak bergairah lagi Dikira Sakaw Setelah gagal berobat di Singapura, keluarga lalu menyarankan saya berobat ke RRC sambil menengok keluarga.
Setelah diperiksa secara teliti, dokter menyebutkan bahwa saya kekurangan kalium, kalsium, natrium, dan elektrolit.
Akibatnya ada ketidak- beresan di kelenjar gondok (dokter mengatakan T3/ thyroid hormonetri- iodothyronine) dan T4/ thyroid hormone Kekurangan kalsium dan garam membuat jari-jari saya tiba-tiba kaku.
Melihat keadaan itu, dokter mengira saya sakaw.
tetraiodothyronine/thyroxin) Kekurangan kalsium dan garam membuat jari-jari saya tiba-tiba kaku.
Melihat keadaan itu, dokter mengira saya sakaw (ketagihan).
Namun saya buru- buru menjelaskan bahwa saya bukan pengguna heroin.
Saya ini benar-benar sedang sakit.
Lima hari saya berbaring lagi di rumath sakit.
Dokter memberi obat dalam jumlah banyak untuk meringankan penyakit saya.
Saking banyaknya (sampai segenggam), saya tidak bisa lagi merasakan rasa obat satu per satu.
ah Sakit mbung, kepala Medistra dengan gejala yang sama (perut kembun pening, dan mual).
Kali ini saya ditangani ahli jantun Apalagi, menanyakan khasiatnya.
Saat kembali ke Jakarta, saya masuk lagi ke Ruma aa Rapor kesehatan saya oleh dokter ketika itu dinilai bi sehingga harus dinfus dan diberi obat lagil Sepuluh harila saya berbaring di rumah sakit.
Tapi, dokter tetap menemukan penyakitnya.
jantung terus berdebar-debar ruk anya tidak Detoksifikasi Karena tidak juga sembuh, seorang teman menyarankan agar saya mau menjalani terapi cuci usus (colonhydrotherapy Sebelumnya, saya sudah pernah membaca informasi tentano terapi yang baik untuk melancarkan pencernaan ini.
Bulan Oktober tahun 2000, dengan kondisi tubuh yang kurang sehat karena selalu menggigil kedinginan, kepala pusing, dan nyeri di dada sebelah kiri, saya memberanikan diri datang ke Klinik Holistik yang menyediakan terapi cuci usus.
Ketika diperiksa, berat badan saya 70 kg, kadar kolesterol mencapai 300, dan tekanan darah 130/100.
Dalam proses pengobatan dengan terapi cuci usus dapat dilihat kotoran-kotoran yang kehitaman yang sudah bertahun- tahun, keluar melalui usus yang dapat dimonitor dari tabung kaca mesin colon hydrotherapy Sungguh tidak mengira kalau makanan yang selama ini enjadi penghibur hati saya, malah membawa bencana.
Lemak yang di lidah rasanya nikmat, di dalam perut ternyata berubah ujud menjadi racun yang mencemari dinding usus.
Oleh lbu Riani, ahli terapinya, saya diberi Intestinal Cleans- ing, yaitu food supplement yang terbuat dari bahan-bahan alami yang berkhasiat merontokkan kerak-kerak yang menempel di dinding usus dan akan dieliminasi (dikeluarkan) melalui kotoran.
Setelah beberapa kali mengkonsumsinya, saya merasa badan tambah nyaman, keringat banyak keluar,dan bisa tidur nyenyak.
Devatasan, seorang neurolog (ahli saraf) la juga memberi obat yang harus segera diminum.
Setelah minum obat, badan saya agak mendingan.
Tetapi begitu obat habis, saya 'teler lagi.
Selama sakit, saya merasa menjadi kelinci percobaan yang sedang diuji Sekarang lebih hati-hati memilih makana terapi cuel sus an obat-obatan.
Namun, hasilnya dengan tetap nihil, te Karena terlalu banyak minum obat, tondisi tubuh makin lama semakin emah.
Walau usia saya baru 44 tahur, tetapi penampilan ketika itu tak ubahnya seperti pria 60-an.
Kulit keriput karena dehidrasi, wajah kuyu, seolah hidup tak bergairah lagi Dikira Sakaw Setelah gagal berobat di Singapura, keluarga lalu menyarankan saya berobat ke RRC sambil menengok keluarga.
Jadi, ketika ditawarkan, saya tidak merasa aneh
Saya mendatangi sebuah rumah sakit di Fu Chow.Setelah diperiksa secara teliti, dokter menyebutkan bahwa saya kekurangan kalium, kalsium, natrium, dan elektrolit.
Akibatnya ada ketidak- beresan di kelenjar gondok (dokter mengatakan T3/ thyroid hormonetri- iodothyronine) dan T4/ thyroid hormone Kekurangan kalsium dan garam membuat jari-jari saya tiba-tiba kaku.
Melihat keadaan itu, dokter mengira saya sakaw.
tetraiodothyronine/thyroxin) Kekurangan kalsium dan garam membuat jari-jari saya tiba-tiba kaku.
Melihat keadaan itu, dokter mengira saya sakaw (ketagihan).
Namun saya buru- buru menjelaskan bahwa saya bukan pengguna heroin.
Saya ini benar-benar sedang sakit.
Lima hari saya berbaring lagi di rumath sakit.
Dokter memberi obat dalam jumlah banyak untuk meringankan penyakit saya.
Saking banyaknya (sampai segenggam), saya tidak bisa lagi merasakan rasa obat satu per satu.
ah Sakit mbung, kepala Medistra dengan gejala yang sama (perut kembun pening, dan mual).
Kali ini saya ditangani ahli jantun Apalagi, menanyakan khasiatnya.
Saat kembali ke Jakarta, saya masuk lagi ke Ruma aa Rapor kesehatan saya oleh dokter ketika itu dinilai bi sehingga harus dinfus dan diberi obat lagil Sepuluh harila saya berbaring di rumah sakit.
Tapi, dokter tetap menemukan penyakitnya.
jantung terus berdebar-debar ruk anya tidak Detoksifikasi Karena tidak juga sembuh, seorang teman menyarankan agar saya mau menjalani terapi cuci usus (colonhydrotherapy Sebelumnya, saya sudah pernah membaca informasi tentano terapi yang baik untuk melancarkan pencernaan ini.
Jadi, ketika ditawarkan, saya tidak merasa aneh
Jadi, ketika ditawarkan, saya tidak merasa aneh.Bulan Oktober tahun 2000, dengan kondisi tubuh yang kurang sehat karena selalu menggigil kedinginan, kepala pusing, dan nyeri di dada sebelah kiri, saya memberanikan diri datang ke Klinik Holistik yang menyediakan terapi cuci usus.
Ketika diperiksa, berat badan saya 70 kg, kadar kolesterol mencapai 300, dan tekanan darah 130/100.
Dalam proses pengobatan dengan terapi cuci usus dapat dilihat kotoran-kotoran yang kehitaman yang sudah bertahun- tahun, keluar melalui usus yang dapat dimonitor dari tabung kaca mesin colon hydrotherapy Sungguh tidak mengira kalau makanan yang selama ini enjadi penghibur hati saya, malah membawa bencana.
Lemak yang di lidah rasanya nikmat, di dalam perut ternyata berubah ujud menjadi racun yang mencemari dinding usus.
Oleh lbu Riani, ahli terapinya, saya diberi Intestinal Cleans- ing, yaitu food supplement yang terbuat dari bahan-bahan alami yang berkhasiat merontokkan kerak-kerak yang menempel di dinding usus dan akan dieliminasi (dikeluarkan) melalui kotoran.
Setelah beberapa kali mengkonsumsinya, saya merasa badan tambah nyaman, keringat banyak keluar,dan bisa tidur nyenyak.
Comments
Post a Comment